TransTRACK yang berfokus pada digitalisasi operasional armada kendaraan melalui solusi fleet operation optimizer dan supply chain integrator, merayakan pembukaan kantor barunya di Singapura, menandai tonggak penting dalam ekspansi regional dan globalnya.
Dengan misi untuk mendigitalkan dan mendekarbonisasi industri transportasi, TransTRACK telah memperoleh izin lengkap dari Infocomm Media Development Authority (IMDA), memperkuat komitmennya terhadap tata kelola dan kepercayaan dalam lingkungan teknologi Singapura yang ketat. Peresmian ini dihadiri oleh H.E. Bapak Suryopratomo, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, yang menyoroti pengaruh yang semakin meningkat dari perusahaan teknologi Indonesia yang memasuki pasar global.
Sebagai bagian dari peluncuran, TransTRACK menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan berbasis di Singapura, TradeEZ Pte Ltd, untuk mempromosikan, memasarkan, dan mengimplementasikan rangkaian solusi manajemen armada komprehensif dari TransTRACK. Kemitraan ini akan memperluas akses terhadap perangkat keras dan perangkat lunak milik TransTRACK, termasuk platform berbasis AI seperti Vehicle Maintenance System (VMS), MyTask, Transport Management System (TMS), dan Halal Logistics System.
“Merupakan sesuatu yang membanggakan kami dari Kedutaan Besar Indonesia di Singapura hadir karena kami melihat ini perusahaan yang menurut saya sangat prospektif di teknologi dan dikembangkan oleh anak-anak Indonesia. Tetapi yang paling utama adalah menunjukkan bahwa dalam dunia teknologi, digital information, kita memiliki perusahaan yang sangat kuat, sangat solid, dan sangat inovatif,” ujar Suryopratomo, Duta Besar Indonesia untuk Singapura (26-05-2025).
Sektor logistik dan transportasi Singapura menghadirkan peluang yang sangat besar. Pasar lokal diperkirakan akan tumbuh dari USD 70,8 miliar pada tahun 2024 menjadi USD 118,1 miliar pada tahun 2033 (IMARC Group), didorong oleh investasi infrastruktur besar, inisiatif hijau, dan transformasi digital di bawah Rencana Digitalisasi Industri Logistik nasional. Di seluruh kawasan Asia Tenggara, pasar logistik diperkirakan mencapai USD 349 miliar pada tahun 2032, dengan sektor angkutan barang ASEAN sendiri diproyeksikan mencapai USD 390 miliar pada tahun 2030.
Anggia Meisesari, Founder dan CEO TransTRACK, mengatakan, “Enam tahun lalu, kami memulai dengan satu misi: mengubah cara dunia bergerak. Dari awal yang sederhana di Indonesia, TransTRACK telah berkembang menjadi kekuatan regional dengan mengoptimalkan armada, mengurangi kecelakaan, dan memajukan mobilitas berkelanjutan di Asia Tenggara, Australia, dan segera Timur Tengah. Kami sangat terhormat atas kehadiran Yang Mulia Bapak Suryopratomo, yang dukungannya mengukuhkan potensi global teknologi asal Indonesia. Bagi kami, kami bukan sekadar membangun perusahaan, namun membangun sebuah movement yang didorong oleh data, dipercaya oleh pemerintah dan berbagai industri. Kami mengucapkan terima kasih kepada para investor, tim, mitra, dan klien kami, atas kepercayaan dan dukungannya pada perjalanan kami hingga saat ini.”
Peluncuran ini juga menandai ulang tahun keenam TransTRACK, merayakan perjalanan dari startup lokal menjadi pemain regional. Dengan tim lebih dari 300 profesional, 3 sertifikasi ISO, 18 hak kekayaan intelektual terdaftar, lebih dari 1.400 pelanggan, dan 200.000+ langganan, perusahaan terus berkembang pesat di Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia, dan segera Arab Saudi. (Red. Elmediora | Foto: TransTRACK)