Home Health Anxiety Disorder, ketika Kecemasan Sudah Mengganggu Keseharian Harus Diatasi dengan Tepat

Anxiety Disorder, ketika Kecemasan Sudah Mengganggu Keseharian Harus Diatasi dengan Tepat

by elmediora

Beberapa orang mungkin merasa cemas ketika dihadapkan pada situasi yang menegangkan, seperti menghadapi ujian, wawancara kerja, atau berada di lingkungan baru yang belum familiar. Saat ini, kita juga hidup di tengah arus informasi yang padat dan sering kali menimbulkan kekhawatiran mulai dari isu ekonomi, perubahan sosial, hingga ketidakpastian terhadap masa depan. Tak jarang, kondisi seperti ini dapat memicu rasa cemas berlebihan dan membuat kita merasa tidak berdaya.

Rasa cemas merupakan reaksi manusiawi yang wajar, bahkan diperlukan pada beberapa kondisi agar dapat lebih fokus dan mampu mempersiapkan solusi untuk kondisi yang memicu timbulnya stres. Namun, Anda perlu waspada ketika rasa cemas dirasakan secara berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Anxiety disorder atau gangguan kecemasan merupakan salah satu kondisi terkait kesehatan mental yang paling sering terjadi. Meski demikian, hanya sedikit orang yang mengalaminya mendapatkan pengobatan sesuai. Padahal, anxiety disorder sangat mungkin diatasi dengan pengobatan yang tepat.

Apa itu Anxiety Disorder?

Gangguan Kecemasan atau anxiety disorder adalah kondisi mental di mana seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan, berlarut-larut, dan sulit dikendalikan. Rasa cemas atau takut ini bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sebagai salah satu gangguan jiwa yang umum terjadi, anxiety disorder dialami oleh hampir sebagian besar orang pada suatu waktu dalam hidupnya. Sayangnya, terkadang kondisi ini tidak disadari oleh penderitanya. Padahal anxiety disorder bisa saja menyebabkan komplikasi berupa depresi, menurunkan kualitas hidup orang yang mengalaminya, hingga meningkatkan risiko bunuh diri.

Untuk itu, mengenali gejala anxiety disorder sedini mungkin merupakan langkah awal yang penting. Sebab kondisi ini dapat diatasi melalui psikoterapi dan pengobatan langsung dari psikiater agar orang yang mengalaminya dapat kembali bekerja dan beraktivitas, sehingga perannya sebagai seorang manusia di tengah masyarakat dapat kembali dijalankan.

Jenis Anxiety Disorder

Beberapa jenis anxiety disorder, maupun kondisi yang dikaitkan dengan gangguan kecemasan, antara lain:

  1. Gangguan Cemas Menyeluruh (generalized anxiety disorderatau GAD)

Perasaan takut atau khawatir yang berlebih terhadap kondisi yang umum maupun aktivitas sehari-hari yang menetap, setidaknya selama 6 bulan hingga menyebabkan tidak dapat beraktivitas.

  1. Agorafobia (agoraphobia)

Agorafobia merujuk pada perasaan takut, dan sering kali menghindar, terhadap situasi atau tempat yang memicu serangan panik seperti keramaian dan tempat di mana seseorang merasa sulit untuk melarikan diri.

  1. Gangguan panik

Gangguan yang terdiri dari beberapa serangan rasa panik atau ketakutan yang sangat hebat dan mendadak, tanpa alasan yang jelas. Rasa takut yang hebat akan kematian, disertai gejala fisik antara lain jantung berdebar, napas cepat, dan keringat dingin.

  1. Fobia spesifik (specific phobias)

Jenis gangguan kecemasan ini memiliki pemicu yang spesifik dan tidak rasional, dapat berupa hewan, benda, maupun situasi tertentu, misalnya warna kuning, darah, ketinggian, maupun ruang tertutup.

  1. Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial(social anxiety disorder)

Ketakutan berlebih terhadap lingkungan sosial atau untuk bersosialisasi karena menganggap dirinya tengah diawasi dan dinilai oleh orang lain, serta perasaan malu maupun takut saat berada di tengah keramaian.

Gejala Anxiety Disorder

Meski cemas merupakan hal yang normal, bahkan diperlukan. Anda perlu waspada jika kecemasan yang terjadi sangat mengganggu atau makin berat seiring dengan berjalannya waktu, karena kondisi ini bisa saja merupakan gejala awal anxiety disorder. Gejala khas dari anxiety disorder adalah perasaan khawatir atau cemas yagn berlebihan.

Selain itu, beberapa gejala gangguan kecemasan yang perlu Anda kenali adalah sebagai berikut ini:

  • Tubuh gemetar
  • Berkeringat dingin
  • Jantung berdebar kencang (terkadang disertai nyeri dada yang sering disalah artikan sebagai serangan jantung)
  • Merasa mual atau sakit perut
  • Napas menjadi lebih cepat, terengah-engah, atau sesak napas
  • Tubuh terasa lemas
  • Merasa gugup, gelisah atau tidak bisa tenang, dan tegang, serta lebih mudah marah
  • Merasa seolah-olah akan mengalami kemalangan atau malapetaka maupun akan berada dalam kondisi yang berbahaya
  • Kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan
  • Merespons kondisi yang memicu kecemasan secara berlebih atau tidak rasional, tetapi respons ini pun tidak dapat dikontrol oleh penderitanya
  • Mengalami gangguan tidur, baik jadi sulit tidur maupun tidak bisa tidur (insomnia)
  • Kecemasan telah menyebabkan gangguan dalam kehidupan penderitanya, bahkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari

Jika gejala dialami selama minimal 6 bulan, bisa jadi memenuhi kriteria anxiety disorder. Orang yang mengalami gangguan kecemasan sering menghindari situasi yang dapat memicu rasa cemasnya sebagai bentuk pertahanan diri. Akibatnya, penderita anxiety disorder tidak dapat menunjukkan potensinya dengan maksimal, atau tidak dapat beraktivitas maupun menjalin hubungan sosial dengan sesamanya.

Gejala anxiety disorder tentu dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiater. Dengan begitu, Anda atau orang terdekat bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai.

Penyebab Anxiety Disorder

Penyebab gangguan kecemasan memang tidak diketahui dengan pasti hingga saat ini. Beberapa ahli meyakini anxiety disorder sebagai kombinasi dari faktor genetik, perubahan senyawa di otak, dan lingkungan pada mereka yang memiliki faktor risiko, dengan dipicu oleh suatu kejadian yang traumatik.

Perubahan keseimbangan senyawa di otak bisa saja terjadi karena adanya akumulasi stres yang tidak ditangani dengan tepat. Kondisi ini akan menyebabkan pengaturan rasa takut dan emosi terganggu, yang akan berkembang menjadi anxiety disorder ketika dialami oleh mereka yang memiliki faktor risiko gangguan kecemasan.

Faktor Risiko Anxiety Disorder

Beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami anxiety disorder, yaitu:

  • Pengalaman negatif yang menyebabkan stres atau trauma psikologis. Dalam kondisi Indonesia saat ini, menyaksikan demonstrasi yang menyebabkan adanya korban juga dapat menjadi pengalaman traumatis yang memicu kecemasan
  • Memiliki kepribadian yang cenderung pemalu atau sering dilarang maupun dibatasi ketika merespon suatu kondisi
  • Mengalami gangguan kepribadian
  • Efek samping obat atau zat tertentu, termasuk kafein dan narkoba
  • Penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid

Wanita diketahui lebih banyak mengalami anxiety disorder. Namun, hingga kini belum diketahui pasti penyebabnya. Hormon dianggap menjadi penyebab utama kondisi ini. Selain itu, kesenjangan gender pada beberapa budaya membuat wanita lebih sulit mendapatkan pertolongan medis yang maksimal dan membuat kecemasan makin berat.

Penanganan Anxiety Disorder

Sebelum memberikan penanganan, dokter spesialis kedokteran jiwa akan terlebih dulu memastikan bahwa tidak ada masalah kesehatan (penyakit) yang memicu keluhan Anda. Setelah dipastikan bahwa Anda mengalami gangguan kecemasan, barulah dokter akan memberikan penanganan yang sesuai.

Penanganan anxiety disorder yang dilakukan oleh dokter dapat berupa psikoterapi, obat-obatan, maupun kombinasi keduanya, yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Cognitive Behavioral Therapy (CBT) merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang sering dilakukan. Sedangkan untuk obat-obatan, dokter akan meresepkan golongan antiansietad, antidepresan, dan obat lain sesuai dengan keluhan yang dialami penderita anxiety disorder.

Pentingnya Support System bagi Penderita Anxiety Disorder

Keberhasilan pengobatan juga sangat dipengaruhi oleh support system yang dimiliki penderita anxiety disorder. Oleh karena itu, pastikan untuk menginformasikan kondisi ini kepada orang terdekat, seperti pasangan, keluarga inti, kerabat, maupun teman Anda.

Selain itu, Anda juga dapat melakukan beberapa tips berikut untuk memaksimalkan upaya penanganan anxiety disorder dan mengurangi kecemasan yang dirasakan:

  • Saring informasi dari berita dan media sosial yang dapat memicu stres
  • Curhat dengan teman atau dengan komunitas
  • Olahraga rutin
  • Memastikan waktu tidur cukup
  • Menghindari konsumsi minuman berkafein dan beralkohol
  • Menerapkan teknik-teknik untuk mengelola stres, termasuk dengan melakukan meditasi, journaling,melakukan hobi, maupun terapi pernapasan

Jika tidak diatasi dengan tepat, bahkan dibiarkan tanpa penanganan, anxiety disorder dapat menyebabkan komplikasi. Oleh karena itu, jangan malu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran jiwa jika Anda merasakan keluhan yang menyerupai gejala anxiety disorder(Red. Elmediora | Foto: Dok. Istimewa)

 

You may also like

Leave a Comment