Merayakan ulang tahunnya yang ke-9, SukkhaCitta meluncurkan PERTIWI: A Modern Heritage Edit, sebuah koleksi yang mengimajinasikan kembali siluet ikonik Indonesia: kebaya, beskap, dan kain berpotongan skulptural, lapisan puitis, dan keanggunan kontemporer. Lebih dari sekadar busana, PERTIWI adalah penghormatan bagi Ibu Pertiwi—Bumi sebagai Ibu—dan bagi perempuan yang meneruskan warisanNya melalui tangan, suara, dan kehidupan mereka.
Ibu Pertiwi: Ibu, Ingatan, Sumber Inti
Di Indonesia, Bumi dipanggil dengan nama penuh kasih: Ibu Pertiwi—Ibu, Ingatan, Sumber Inti. Ia bukan sekadar gagasan, melainkan hadir nyata: terasa di tanah, tercium dalam wangi panen, hidup dalam setiap benang yang dipintal dengan tangan.
Melalui tangan perempuan—petani, pewarna alami, dan penenun—proses regenerasi diteruskan. Mereka bukan hanya bagian dari perjalanan; merekalah denyut yang menjaganya tetap hidup. PERTIWI adalah persembahan bagi mereka: para Penjaga Ibu Pertiwi. “Bagi kami, mereka adalah nadi yang menghidupkan regenerasi. Pahlawan sejati yang menjaga kesinambungan. PERTIWI adalah cara kami menghormati mereka,” ujar Denica Riadini-Flesch, Founder & CEO SukkhaCitta.
Koleksi: Heritage Modern yang Diimajinasikan Kembali
Dengan arahan kreatif dari Anastasia Setiobudi, PERTIWI menghadirkan kembali warisan sebagai identitas hidup. Setiap siluet menjadi dialog hening antara tradisi dan transformasi, kelembutan dan kekuatan, seremoni dan keseharian.
- PERTIWI Kebaya: reimajinasi struktural dengan tiga cara pemakaian, hadir dalam warna simbolik ThreeBark Red dan Nature White.
- Kebaya Vest: busana ritual harian dengan bordir senada dan jahitan yang presisi.
- Pagi Sore & Anyam Kain: kain multifungsi dengan drape yang mengalir anggun, dapat dikenakan dengan berbagai gaya.
- Beskap & Light Beskap: penghormatan pada tradisi yang dirancang ulang dengan sentuhan modern, bahkan dikenakan di panggung dunia oleh Chris Martin dari Coldplay.
Seluruh koleksi dibuat dari serat tanaman, ditenun dengan teknik tradisional, dan diwarnai secara alami dengan tanaman penyembuh. Filosofi warnanya mencerminkan perjalanan hidup: putih sebagai ok awal, merah untuk pertumbuhan, dan hitam sebagai simbol kekuatan yang mengakar. “PERTIWI adalah bisikan lembut tentang perubahan. Kelembutan menjadi kekuatan, keanggunan adalah kemudahan, dan keindahan adalah rasa memiliki. Inilah modern heritage—hidup, personal, dan penuh makna,” tambah Anastasia sang Creative Director SukkhaCitta. (Red. Elmediora | Foto: Dok. SukkhaCitta)