Sebagai brand yang berfokus pada garis desain yang modern dan eksperimental, SHA BLACK merepresentasikan keberanian untuk tampil berbeda. Melalui koleksi terbarunya yang ditampilkan di panggung Jakarta Fashion & Food Festival (JF3), SHA BLACK pada 1 Agustus 2025 mengangkat hitam sebagai palet utama—bukan sebagai latar, tapi sebagai pernyataan.
SHA BLACK adalah label fashion kontemporer yang berdiri di bawah payung SHA House. Didirikan oleh perancang busana Indonesia, Oscar Lawalata (Asha Smara Darra), SHA BLACK hadir sebagai eksplorasi artistik atas warna hitam. Menghadirkan desain yang berani, tajam, dan minimalis, namun tetap menonjolkan identitas kuat si pemakainya.
Koleksi ini menggabungkan material seperti wool, silk, dan cotton, yang dipilih untuk memberikan kesan struktur, sekaligus flow pada busana. Cutting yang digunakan didominasi gaya kontemporer, dengan permainan siluet tajam, bentuk geometris, dan proporsi eksperimental. Motif dan tekstur yang dihadirkan pun abstrak dan subtil sebagai pendekatan artistik.
Dengan pendekatan desain yang thoughtful dan tegas, SHA BLACK mengusung semangat ekspresi diri dan kebebasan bereksperimen. Warna hitam yang selama ini diasosiasikan dengan kesederhanaan atau latar belakang, justru diangkat menjadi pusat narasi. Setiap potongannya merupakan representasi dari keberanian untuk tampil berbeda tanpa harus ribut, tanpa harus banyak warna.
SHA BLACK juga membawa nilai keberlanjutan dalam pendekatannya, menggunakan material berkualitas tinggi yang didesain untuk daya pakai jangka panjang. Dengan fokus pada produksi terbatas yang lebih bertanggung jawab secara lingkungan. Sebanyak 34 look akan ditampilkan dalam peragaan busana di JF3. Seluruh koleksi akan tersedia untuk pembelian secara daring melalui situs resmi shahouse.com dan juga secara langsung di Sha House Gallery. (Red. Elmediora | Foto: Dok. JF3 Fashion Festival)