Bakmi GM berkolaborasi dengan desainer Mira Hoeng, Founder dan CEO MIWA Pattern, meluncurkan motif unik mengedepankan semangat berbagi kebahagiaan, di tengah rangkaian kegiatan perayaan HUT Bakmi GM ke-66. Motif yang bertajuk “Double Happiness” ini dibuat berdasarkan menu andalan Bakmi GM seperti Pangsit Goreng, Bakmi Special GM, dan banyak menu lainnya.
Tingkat kebahagiaan di Indonesia saat ini menduduki peringkat 83 dari total 147 negara yang menjadi bagian dari Laporan World Happiness 2025. Laporan ini diluncurkan Wellbeing Research Centre di Universitas Oxford bekerjasama dengan Gallup, dan jaringan UN Sustainable Development Solutions1. Peringkat kebahagiaan Indonesia ini turun tiga peringkat dari tahun sebelumnya. Sedangkan negara tetangga Indonesia, seperti Singapura ada di peringkat 34, Thailand di peringkat 49, dan Malaysia di peringkat 64.
Tammy Tanumihardja, Business Development Director Bakmi GM, mengatakan, “Setelah lebih dari 6 dekade melayani masyarakat Indonesia, kami senantiasa terus berkomitmen untuk menghadirkan kelezatan menu yang bisa menyatukan keluarga dan membawa kebahagiaan bagi mereka. Semangat berbagi kebahagiaan inilah yang kami kedepankan melalui kolaborasi unik dengan desainer Mira Hoeng. Besar harapan kami motif dari lini busana MIWA Pattern ini bisa mewakili aspirasi kami untuk membawa kebahagiaan bagi konsumen kami.”
Sementara, Desainer Mira Hoeng, Founder dan CEO MIWA Pattern, melihat kolaborasi ini sebagai upaya menyampaikan kebahagiaan melalui kebaikan spiritual. “Saya melihat Bakmi GM memiliki kesamaan visi khususnya dalam hal menebar kebahagiaan. Karena itu, saya berniat untuk memancarkan kebahagiaan yang dirasakan pelanggan Bakmi GM saat menyantap menu favoritnya melalui motif yang saya rancang ini. Tentunya dengan harapan pancaran kebahagiaan melalui produk tekstil seperti gaun, tas dan, aksesoris juga bisa diterima masyarakat luas,” kata Mira.
Seiring dengan rekam jejaknya sebagai pegiat sosial, Mira juga mengikutsertakan Yayasan CdLS Indonesia sebagai upaya menebar kebahagiaan lebih jauh dalam kolaborasi ini. Yayasan CdLS lIndonesia bertujuan untuk membantu penyintas Cornelia de Lange Sindrom (CdLS) agar bisa meningkatkan kualitas hidupnya dengan dukungan keluarga dan komunitas. Cornelia de Lange Sindrom merupakan suatu kondisi genetik langka yang mempengaruhi perkembangan anak seperti motorik, tulang, dan sendi hingga kognitif. Namun, tantangan utamanya adalah kemiripannya dengan autisme.
Dian Kurniati, Direktur Yayasan CdLS Indonesia, mengatakan “Penyintas CdLS membutuhkan perawatan medis yang intensif untuk mengatasi berbagai komplikasi kesehatan yang dideritanya. Inilah yang membedakan CdLS dengan autisme. Kami percaya bahwa kualiats hidup penyintas CdLS bisa ditingkatkan melalui dukungan penuh dari keluarga mereka sehingga mereka bisa tumbuh kembang secara optimal.”
Nantinya sebagian hasil penjualan merchandise dari motif karya desainer Mira Hoeng yang terinspirasi dari menu favorit Bakmi GM akan didedikasikan untuk mendukung layanan bagi anak-anak penyandang CdLS. (Red. Elmediora | Foto: Dok. Bakmi GM)